Jumat, 15 Juni 2012

LAPORAN TOUR BUDAYA KELOMPOK 4

Kelompok IV
1.    Ika Zulaicha
2.    Mulatsih
3.    Yusuf Anggoro Bhakti
4.    Nika Harjanti
5.    Rahman Zuhdi
6.    Anisa Khabibatus S
7.    Difaul Husna
8.    Novita Rachmawati

 


 Metode Penelitian:
1.    Observasi.
Kami menggunakan metode observasi untuk mengetahui pembelajaran seni di kelas. Adapun kelas yang kami amati adalah kelas XI IPS I pada hari kamis tanggal 10 Mei 2012 pada pukul 07.00 WIB.
2.    Wawancara.
Adapun subjek yang kami wawancarai adalah
a.    Ibu Sri Rejeki Andadari (Kepala Sekolah)
b.    Bapak Zusdi Furi Arianto (guru bidang studi seni musik)
c.    Dokumentasi
Dokumentasi yang kami peroleh, terdiri dari:
a.    Foto SMA Kolombo
b.    Foto-foto kegiatan pembelajaran seni musik di kelas
c.    Foto studio musik di SMA Kolombo
Seni merupakan  suatu hal yang merujuk pada keindahan. Seni adalah suatu produk budaya dari sebuah peradaban manusia, yang merupakan sebuah wajah dari suatu kebudayaan bangsa atau sekelompok masyarakat. Seni dapat dikembangkan di dalam lembaga pendidikan, salah satunya di sekolah. Para ahli pendidikan dan sebagian besar para cerdik pandai sepakat bahwa pendidikan seni sangat penting dilaksanakan di setiap jenjang pendidikan.
Perkembangan pendidikan seni di sekolah umum tingkat pendidikan dasar dan menengah dalam sistem pendidikan di Indonesia masih belum menggembirakan, pengelola dan pelaksana pendidikan di kebanyakan sekolah belum memberikan perhatian dengan semestinya. Kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh sistem pendidikan yang memprioritaskan pelajaran-pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional maupun ujian tingkat sekolah. Namun demikian banyak pendidik, budayawan, psikolog, dan para ahli pendidikan telah menyadari bahwa kegiatan seni sangat penting untuk di-laksanakan di sekolah-sekolah dalam mendukung perkembangan siswa dari sisi emosi, perasaan dan kreativitas serta aspek lainnya yang berhubungan dengan pengaktifan fungsi-fungsi pada belahan otak kanan.
Pendidikan seni di sekolah terlaksana melalui dua kegiatan, yakni kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan intrakurikuler terlaksana bersama-sama dengan pelaksanaan pembelajaran bidang studi seni, misalnya seni musik, seni suara, seni rupa, seni sastra, seni kriya, dan sebagainya. Kegiatan ekstra kurikuler terlaksana di luar jam pembelajaran, yakni alokasi waktu khusus untuk melaksanakan pendidikan seni. Dalam kegiatan ekstrakurikuler misalnya dilaksanakan pendidikan seni tari, seni musik, drum band, seni pentas, seni lukis, dan seterusnya.
Sama halnya dengan pembelajaran seni di sekolah lain, pelajaran seni di SMA Kolombo juga terlaksana melalui dua kegiatan, yakni kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Adapun Seni yang dikembangkan di SMA Kolombo adalah seni musik. Hal ini merupakan hasil dari kebijakan sekolah, yang memandang bahwa bidang musik memiliki peluang yang lebih besar untuk dikembangkan daripada cabang seni yang lain. Selain itu, sekolah memandang perkembangan trend anak-anak remaja jaman sekarang (SMA) yang  mempunyai ketertarikan di bidang musik, dimana musik dianggap mampu menampung kreativitas mereka. Beberapa alasan tersebut menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam memilih seni musik sebagai pendalaman materi ajar dalam mata pelajaran seni dan budaya.
Pada praktik pembelajaran seni musik di kelas, siswa tidak hanya diberi teori-teori terkait dengan seni saja, tetapi juga diajarkan tentang cara penggunaan alat-alat musik serta latihan menggunakannya. Untuk mata pelajaran seni musik di SMA kolombo ini tujuan dari pembelajaran yang ingin dicapai sebatas siswa dapat memainkan instrument atau alat-alat musik yang tersedia di sekolah. Siswa tidak dituntut untuk menguasai alat musik secara professional, sebab dari pihak sekolah sendiri menyadari bahwa bakat dan minat setiap siswa berbeda-beda.
Pihak sekolah juga mendukung pengembangan bidang seni yang menjadi pilihan mereka terbukti dengan tersedianya studio musik di sekolah itu. Studio musik ini dapat diakses oleh semua siswa, namun pada kenyataannya hanya siswa yang aktif pada kegiatan ekstra kurikuler musik lah yang sering menggunakannya. Kebanyakan siswa menyalurkan hobi bermusiknya diluar sekolah, misalnya dengan mendirikan grup band, dan mereka sering berlatih di studio music umum atau distudio rumah kepala sekolah. Meskipun bidang seni yang diambil di SMA Kolombo adalah seni musik, namun dalam pembelajaran juga diberikan materi tentang apresiasi puisi, musikalisasi puisi dan pembuatan makalah tentang seni.
Adapun manfaat dan tujuan dari adanya seni musik di SMA Kolombo ini adalah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, serta membekali keterampilan musik bagi mereka. Selain itu, dengan adanya seni musik di sekolah  juga dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk refreshing anak agar tidak jenuh.
Selain kegiatan intra, pelajaran seni musik juga dijadikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Untuk  putri diarahkan ke paduan suara, untuk yang putra biasanya cenderung ke band. Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk putri ikut membentuk band dan begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran seni musik, terdapat beberapa hambatan yang dialami dalam mengajar antara lain:
1.    sarana prasarana kurang memadai dan ada beberapa alat yang tidak terawat, misalnya hanya terdapat
       unit gitar, alat-alat banyak yang rusak karena tidak terawat (keyboard, gitar).
2.    Minat siswa cukup besar, tapi belum bisa mahir, sehingga apresiasi mereka hanya bernyanyi sendiri-
       sendiri
3.   Ada beberapa siswa yang sangat pasif ketika mengikuti pelajaran seni musik, hal ini dikarenakan
      memang kondisi anak yang pendiam, ataupun kurang berminat terhadap seni musik.

Kamis, 14 Juni 2012


Laporan penelitian study tour budaya
Di SMAN 5 YOGYAKARTA
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Budaya dan Seni dalam PAI
Oleh kelompok 5 PAI D
Salistia Muniroh              (09410185)
Rohmat Ainun Najib       (09410188)
Moh Imam Tobroni         (09410191)
Ta’riful Aziz                       (09410198)
Ahmad Taib                       (09410200)
Eri Alvan                           (09410228)
Sadam Fajar Shodiq        (09410239)
Alifah Asih R                      (09410240)
Zizah Nurhana                   (09410242)

SMAN 5 YOGYAKARTA
Profil Sekolah
v  Terletak di jalan Nyi Pambayun, Kotagede, Yogyakarta
v  Berdiri pada tanggal 17 September 1949
v  Visi
Menciptakan manusia yang memilki citra moral, citra kecendiakawanan, citra kemandirian, dan berwawasan lingkungan berdasarkan atas ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
v  Misi
  1. Terbentuknya insan pelajar yang memiliki moral, perilaku yang baik, berbudi pekerti  luhur berbudaya bangsa Indonesia dan berakhlakul karimah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku baik di kalangan masyarakat, sekolah, negara/maupun agama.
  2. Terbentuknya generasi yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi berjiwa patriotis, nasionalis tanpa mengabaikan nilai-nilai moral serta nilai-nilai luhur kebangsaan maupun keagamaan.
  3. Terbentuknya generasi yang berjiwa mandiri, senang beraktivitas dan berkreatifitas untuk menatap kehidupan masa depan yang lebih cerah dalam menghadapi berbagai tantangan di era kompetisi dan globalisasi
v  Slogan “Trus Hakarya Ruming Prajamengandung makna agar nantinya para warga SMA 5 Yogyakarta terus bekarya demi keharuman Negara dan Bangsa.
       Terdiri atas dua jurusan (IPA dan IPS )
Seni Tari
Sejak tahun 2004
  • Tujuan
  1. Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa tentang dunia tari
  2. Mengasah kreativitas siswa dalam bidang tari
  • Masuk dalam mata pelajaran dan ekstrakulikuler
  • Tari diajarkan kepada siswa kelas X dan XI IPS


Kelas X
Teori, tari bertemakan Islam (tari Montrok), menghafalkan jenis-jenis tari, membuat pola lantai (kelompok), presentasi kelompok
Kelas XI IPS
Teori, praktek tari Nusantara, membuat drama tari yang mana siswa mencari bahan sendiri (kelas), pentas.
Seni Rupa
Ø  Tujuan
                seni => Apresiasi – Ekspresi  - Estetis = “Simpati”
Ø  Masuk dalam mata pelajaran seni bagi kelas XI IPA dan XII
Ø  Terdiri atas seni batik, lukis, grafis