1.Khunafa U 06410102
2. Siti Mujayanah 09410013
3. Vita Nur Hidayati 09410017
4. Ulfa Zuhrotunnisa 09410033
5. Tedi Choirul Basyir 09410062
6. Marliya Solihah 09410065
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari
– hari kita tidak pernah lepas dari sebuah seni. Seni merupakan suatu proses penggambaran ekspresi diri manusia sehingga bisa
dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Dalam
mengungkapkan ekspresi jiwa, seorang individu memiliki cara yang berbeda-beda
untuk menggambarkannya. Oleh karena itu seni sangat
sulit untuk dijelaskan dan juga sangat sulit untuk dinilai, bahwa masing-masing
individu memilih sendiri perarturan dan parameter yang menuntun dalam
mengekpresikan diri. Inilah yang membuat sebuah seni dirasa menarik
untuk dipelajari, karena dengan mempelajari seni kita dapat melihat berbagai
macam cara penggambaran ungkapan ekspresi individu.
Di dalam dunia
pendidikan seni mempunyai peran yang sangat penting. Di mana seni yang
digunakan sebagai alat pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-mata
bertujuan untuk mendidik anak menjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk
menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, dan melalui permainan kita
dapat mendidik anak dan membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Anak dapat
berimajinasi sesuai dengan apa yang dikehendaki untuk memunculkan apa yang ada
dalam pikirannya melalui pendidikan seni.
Pendidikan seni di
sekolah merupakan media pengembangan bakat seni, pengembangan berpikir dan
pengembangan kreatifitas bagi peserta didik. pendidikan seni memiliki peranan
dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan
kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. “Kesenian
merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam
bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan
dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain” ujarnya.
Diterangkannya, secara
umum tujuan pendidikan seni di sekolah adalah agar siswa mendapatkan pengalaman
dalam berkarya, pengalaman dalam menciptakan konsep karya, pengalaman
berestetika dan pengalaman untuk merasakan fungsi pendidikan seni bagi
kehidupan. Pendidikan seni yang diberikan melalui kurikulum pembelajaran
di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tentunya, tujuan ini dicapai
melalui muatan atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan serta muatan
lokal yang relevan.
B.
Tujuan
Tujuan dari dilakukan penelitian tentang pengembangan budaya dan
seni di Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
program pengembangan budaya dan seni di Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul
Yogyakarta.
2.
Untuk mengetahui pelaksanaan pengembangan budaya dan seni di
Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul Yogyakarta
3.
Apakah tujuan dan
manfaat kegiatan pengembangan budaya dan seni di Madrasah Aliyah Negeri
Wonokromo Bantul Yogyakarta
C.
Waktu
Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan
selama 2 hari di MAN Wonokromo Bantul Yogyakarta yaitu:
Tanggal : Senin, 30 April
2012
Waktu :
10.00-11.00 WIB
Informan : WAKA Kurikulum
(Bapak Sumarna. M.Pd)
Materi :Macam-macam seni
yang dikembangkan di MAN Wonokromo, Jadwal
Pelaksanaannya, Guru pembina dan siswa siswi yang mengikuti kegiatan ekstra
seni tersebut serta manfaat dan tujuan dari kegiatan tersebut.
Tanggal : Sabtu, 5 Mei 2012
Waktu : 08.00-10.00
Informan : Agus Sulistyo, S.Pd
Materi : Dokumentasi
kegiatan ekstrakulikuler.
BAB I
PEMBAHASAN
Pengembangan
Budaya dan Seni di MAN Wonokromo Bantul
1.
Seni
Hadroh
Seni hadroh bisa disebut
dengan jenis nyanyian yang berasal dari dzikir dan dinyanyikan dengan iringan
sejenis alat bercorak rebana yang dimainkan dengan kompak. Di MAN Wonokromo
Bantul seni hadroh termasuk salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang
dilaksanakan sekali dalam seminggu, yaitu setiap hari sabtu pukul 14.30
yangdibina oleh Bapak Warzani yaitu salah satu guru di MAN Wonokromo Bantul. Pemain
seni hadroh ini tidak hanya terbatas pada para siswa saja, akan tetapi juga para
siswi. Sehingga di MAN Wonokromo ini terdapat dua group seni hadroh yaitu Group
khusus putra dan group khusus anak putri. Pelaksanaan latihan antara dua group
ini tetap sama, yaitu ada hari sabtu pukul 14.30.
Pada tahun 2012
ini, pengembangan seni hadroh di MAN Wonokromo mengalami peningkatan yang cukup
bagus, jika tahun-tahun sebelumnya belum pernah mencoba untuk melakukan
rekaman, akan tetapi pada tahun 2012 ini mulai memproduksi lagu dengan
melakukan rekaman untuk dua group hadroh ini. kaset-kaset CD yang diproduksi
untuk sementara ini hanya dipublikasikan untuk siswa-siswi MAN Wonokromo saja
belum ada publikasi kepada khalayak umum.
Berdasarkan
wawancara kepada Bp. Sumarna M.Pd (Waka Kurikulum MAN Wonokromo) beberapa
tujuan dan manfaat untuk ekstra seni Hadrah ini diantaranya adalah,
mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni musik,
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni musik, mempersiapkan
siswa dalam lomba seni musik.
Adapun
apresiasi dari team survey terhadap kegiatan hadroh ini adalah, team survey
sangat mendukung dengan adanyan kegiatan ini, namun sangat disayangkan sekali,
melihat dua group hadroh ini yang memiliki potensi yang cukup bagus akan tetapi
sampai saat ini pihak sekolah belum ada kebijakan untuk mempublikasikan hadroh
ini, madrasah hanya memfasilitasi rekaman dan publikasiannya juga masih intern
di madrasah saja. Team survey merasa alangkah lebih baiknya produksi lagu ini dipublikasikan
ke masyarakat luas. Selain itu menurut kami, dalam pembinaan seni hadroh ini,
perlu adanya penanaman nilai-nilai religiusitas di dalam pelaksanaannya,
sehingga siswa benar-benar menghayati syair-syair lagu yang sedang dilantunkannya.
Sehingga selain kegiatan seni,
nilai-nilai pendidikannya juga tidak ketinggalan.
2.
Seni
Qiro’ah
Seni Qiro’ah ini juga
termasuk salah satu kegiatan ekstrakulikuler di MAN Wonokromo Bantul, kegiatan
ekstra ini dibina oleh Ustadz Hilmi Mustofa (salah satu tokoh masyarakat di
sekitar MAN Wonokromo Bantul). Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali setiap
hari rabu pukul 14.30. diantara sekian banyak siswa siswi di MAN Wonokromo
Bantul, hanya ada sekitar 20an anak yang berminat mengikuti kegiatan ekstra
qiro’ah ini.
Dalam pembelajaran qiro’ah yang telah berjalan selama ini. guru
secara langsung menerapkan beberapa lagu-lagu yang ada dalam qiro’ah (bayati,
hijaz, Rasy, Sikah, Nahawan, dll) kedalam ayat-ayat al-Qur’an. Guru tidak
mengajarkan maqro’nya terlebih dahulu. Beberapa ayat al-qur’an yang telah
diajarkan dalam tahun pembelajaran 2011/2012 ini adalah Surat al-Baqoroh ayat 1-5
dan surat ar-Rum ayat 21-23.
Berdasarkan wawancara kepada Waka Kurikulum MAN Wonokromo Bantul
Bp. Sumarna. M.Pd, beberapa manfaat dari
kegiatan ekstra Qiro’ah ini adalah Mengembangkan bakat, minat dan prestasi
siswa dalam bidang seni baca Al Qur’an (Qiroah), Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan siswa dalam seni baca Al Qur’an serta mempersiapkan siswa dalam
lomba (MTQ).
Apresiasi team survey terhadap kegiatan ekstra seni qiro’ah ini
adalah, dalam pembelajaran yang dilakukan mungkin lebih baik diajarkan terlebih
dahulu maqro’ dari beberapa macam lagu yang ada. Setelah itu siswa baru diajari
cara menerapkan maqro’ lagu tersebut dalam ayat-ayat al-Qur’an. Dengan
mengajarkan Maqro’nya terlebih dahulu, maka siswa akan lebih bisa mengembangkan
sendiri lagu qiro’ah tersebut ke dalam ayat-ayat al-Qur’an sesuai yang siswa
mau, tidak terbatas pada ayat-ayat yang diajarkan oleh guru saja.
3.
Paduan
Suara
Seni paduan suara juga merupakan salah satu jenis kegiatan ekstra
di MAN Wonokromo Bantul. Kelompok paduan suara di MAN ini termasuk kategori
kelompok campuran karena antara siswa dan siswi dicampur menjadi satu kelompok.
Pembimbing group paduan suara ini adalah Bp. Fadlan yaitu salah satu guru seni
di MAN Wonokromo Bantul.
Setiap upacara hari senin, group paduan suara ini selalu tampil
membawakan lagu Indonesia raya dan lagu-lagu nasional lainnya. Ketika ada even
upacara Tujuh belasan dalam rangka memperingati hari kemerdekan Indonesia,
group paduan suara ini juga turut berpartisipasi dalam upacara yang diadakan
seluruh sekolah sekecamatan pleret.
Selain even-even tersebut ketika purnasiswa group paduan suara ini juga ikut
berpartisipasi dalam memeriahkan acara.
Tujuan dan manfaat dari kegiata ekstra paduan suara ini adalah
mengembangkan bakat, minat dan prestasi siwa dalam seni paduan suara, serta
melatih keterampilan siswa dalam seni paduan suara.
Apresiasi team survey terhadap kegiatan paduan suara ini adalah
team survey sangat mendukung, karena tidak sedikit anak-anak yang tidak
mengenal lagu-lagu nasional, sehingga dengan adanya paduan suara ini, secara
tidak langsung mengenalkan kepada siswa lagu-lagu nasional, yang nantinya dapat
menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
4.
Kaligrafi
Kaligrafi
juga merupakan salah satu seni yang dikembangkan di MAN Wonokromo Bantul, seni
kaligrafi ini tidak termasuk dalam kegiatan ekstra akan tetapi termuat dalam
mata pelajaran Seni Budaya yang diampu oleh Bp. Hidayaturrahman, S.Pd. pelajaran kaligrafi ini biasanya diberikan
pada waktu kelas XI dengan materi seni rupa/ seni lukis, Adapun manfaat dan
tujuan pengembangan seni kaligrafi ini adalah sebagai salah satu wahana dalam
mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni kaligrafi serta
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni kaligrafi.
Apresiasi
Team Survey terhadap pengembangan seni kaligrafi ini, alangkah lebih baiknya
seni kaligrafi ini menjadi salah satu kegiatan Ekstrakulikuler, sehingga
siswa-siswi yang memang berminat dan berbakat dapat mengembangkan bakatnya
secara intensif dengan mengikuti kegiatan ekstra ini. Adapun pembelajaran yang
selama ini dilakukan yaitu dengan cara praktik secara langsung tanpa ada
pengarahan, penjelasan tentang seluk beluk seni kaligrafi itu sendiri.
Sepengetahuan kami (peneliti) dalam kaligrafi itu ada berbagai macam jenis
tulisan diantaranya yaitu khoufi, Naskhi, Riq’ah, Raihani, Diwani jali,
Sulusts,
Farisi, dan Diwani. Sehingga dengan siswa diperkenalkan macam-macam jenis
kaligrafi tersebut serta bentuk tulisannya seperti apa, siswa akan lebih memahami
mengenai seni kaligrafi ini, yang nantinya secara mandiri siswa dapat
mengembangkan kaligrafi ini tanpa harus tergantung pada bimbingan guru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengembangan seni budaya di MAN Wonokromo Bantul sudah cukup baik
sudah mampu mengembangkan bakat dan minat siswa sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
B.
Saran
Dalam
pengembangan seni budaya sebisa mungkin dilaksanakan lebih optimal. Sehingga
benar-benar dapat menjadi sarana bagi siswa untuk berkarya dan berapresiasi
dalam bidang seni.
Tanggapan
- Anisa Habibah
Harusnya
prokuk seni kelompok 1 harus berkaitan dengan seni yang ada di sekolah,
kemudian produk itu seharusnya jelas untuk kelas berapa tepat diterapkan.
- Ali
bagaimana
cara untuk memaksimalkan anak dapat mengikuti permainan tersebut
DARI IBU DOSEN : aspek rasionalitas
kurang ditekankan. nilai karakter belum disampaikan.
saya sangat tertarik dengan pembelajran PAI yang disampaikan dengan seni, karna seni membuat pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan, jika pembelajaran sudah terasa menyenangkan maka nilai-nilai yang disampaikan pun akan mudah untuk diterima lebih-lebih dapat diamalkan dalam kehidupan sehari- hari. seperti seni yang ditawarkan oleh MAN Wonokromo yaitu adanya seni hadroh, dimana didalam musik itu tersimpan banyak nilai-nilai islami yang sangat bagus untuk disampaikan, selain musik nya yang tak kalah menarik dengan musik-musik yang lain juga tersimpan bnyak nilai-nilai islaminya.
BalasHapusselain itu MAN Wonokromo juga menyediakan seni Qiro'ah, dmana seni ini sangat indah ketika dilantunkan.
semoga teman-teman yang sudah penelitian disana, dapat mengamalkan kelak kepada peserta didiknya. walaupun tidak dengan seni diatas, namun tetap berusaha mengajarkan PAI dengan pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya adalah adanya seni dalam pembelajaran PAI