NAMA: SADAM FAJAR SHODIQ
NIM: 09410239
RESENSI BUKU
IDENTITAS BUKU
Judul Buku :
Islam & Kebudayaan Jawa
Penulis :
Abdul Kamil, Abdurrahman Mas’ud, Amin Syukur, dkk.
Editor :
M. Darori Amin
Penerbit :
Gama Media
Kota Terbit :
Yogyakarta
Tahun Terbit :
2000
Cetakan Ke- :
1
Jumlah Halaman :
312 Halaman + xii
1.
Deskripsi Buku
Islam dan
budaya jawa adalah dua entitas yang berbeda. Namun dalam kenyataannya, keduanya
dapat hidup berdampingan secara damai. Masuknya Islam ke tanah Jawa itu sendiri
terbukti tidak menimbulkan berbagai ketegangan-ketegangan yang cukup berarti.
Bahkan lebih dari itu, keduanya saling terbuka untuk berinteraksi dan interelasi
pada tataran nilai dan budaya.
Ada banyak
kemungkinan yang terjadi dalam sebuah mekanisme interelasi. Islam mempengaruhi
kebudayaan Jawa, Islam dipengaruhi Jawa ataukah Islam dan Jawa saling
mempengaruhi. Maka yang sebenarnya tengah terjadi adalah Islamisasi kultur
Jawa ataukah Jawanisasi Kultur
Islam.
Tulisan-tulisan
dalam buku ini mencoba memotret dan menguak adanya kekaburan interelasi
tersebut. Dimulai dari situasi Jawa pada masa Pra-Islam, sejarah masuknya Islam
di tanah Jawa, sampai interelasi yang terjadi pada keduanya secara runtut dan
komprehensif. Meskipun Islam datang ke kepulauan Nusantara, termasuk relatif
lebih lambat dari pada kawasan-kawasan lain, tetapi dengan tanpa goncangan yang
berarti agama tersebut dapat diterima oleh penduduknya.
Ada dua hal
yang perlu dicatat sehubungan adanya islamisasi di jawa. Pertama, agama hindu,
budha, dan kepercayaan lama yang berkembang lebih dahulu jika dibanding dengan
agama Islam . agama hindu budha dipeluk oleh elit kerajaan, sedangkan
kepercayaan asli yang bertumpu pada animisme dipeluk oleh orang awam. Walaupun
ketiganya berbeda, tetapi semuanya bertumpu pada suatu titik Semuanya kental
dengan nuansa mistik dan berusaha mencari sungkan paraning dumadi dan
mendambakan manunggaling kawula gusti. Kedua meskipun masih
diperdebatkan kapan Islam masuk jawa, tetapi islamisasi besar-besaran baru
terjadi pada abad ke-15 dan ke-16 dengan ditandai jatuhnya Majapahit, kerajaan
hindu jawa, pada tahun 1478, dan berdirinya Demak, kerajaan Islam jawa pertama.
Dengan demikian islamisasi besar-besaran di jawa terjadi justru pada saat dunia
Islam mengalami kemunduran dalam banyak hal.
Dalam buku ini terdapat 6 (enam)
tema pokok yaitu budaya dan kepercayaan jawa masa Pra-Islam, sejarah masuknya
Islam di Jawa, Religiusitas Masayakat Jawa, Interelasi Nilai Jawa dan Islam,
dinamika nilai Jawa Islam dan tantangan, dan aqidah islam dan ritul budaya
dalam umat Islam Jawa. Dari ke-enam tema tersebut di dalamnya terdapat
bagian-bagian pembahasan yang lebih sepesifik.
Pada bagian I mengenai budaya dan
kepercayaan Jawa pra-Islam. Dalam bagian ini membahas kepercayaan-kepercayaan
yang dianaut masa sebelum masuknya Islam ke tanah Jawa, seperti animisme dan
dinamisme. Selain itu juga membahas masuknya hindu yang pertama di Jawa,
kepercayaan Jawa pada masa Hindu-Budha, budaya Jawa pada masa Hindu-Budha.
Banyak sekali budaya-budaya yang berkembang pada masa Hindu-Budha ini yang
masih dilakukan oleh orang Islam pada saat ini.
Pada bagian II mengenai sejarah
masuknya Islam di Jawa. Dalam bagian ini membahas bukti pertama Islam di Jawa
seperti makam, masjid, ragam hias, dan tata kota. Selain itu juga membahas
tokoh pembawa Islam di Jawa, dan alur penyebaran Islam di Jawa. Pada bagian III
membahas mengenai religiusitas masyarakat Jawa. Bagian ini membahas tentang
alam numinus dan dunia, kesatuan numinus antara masyarakat, alam, dan alam
Adikodrati, tempat untuk mencapai keselamatan, raja sebagai pemusatan kekuasaan
kosmis, dan keraton sebagai pusat kerajaan Numinus. Tujuan resmi terakhir
usaha-usaha mistik jawa adalah pencapaian kesauan hamba dengan Tuhan. Dalam
tulisan selanjutnya membahas mengenai Sinkretisme dalam masyarakat Jawa,
pembahasannya mengenai munculnya Islam sinkretik dalam mayarakat Jawa,
praktek-praktek sinkretisme dalam masyarakat Jawa.
Bagian IV membahas mengenai
interelasi nilai Jawa dan Islam dalam aspek kepercayaan dan ritual, korelasi
Islam dan Jawa dalam bidang sastra, aspek Islam dan sastra Jawa, interelasi
nilai Islam dan Islam dalam pewayangan, interelasi Islam dalam arsitektur Jawa,
dan hubungan budaya Jawa dan Islam pengaruhnya terhadap politik di Indonesia,
pesantern dan walisongo: sebuah interaksi dalam dunia pendidikan, dan
interelasi nilai Jawa dan Islam perspektif ekonomi.
Pada bagian V
memebahas mengenai dinamika nilai jawa Islam dan tantangan modernitas seperti
perpaduan nilai budaya jawa dan Islam, isi dan wujud budaya Islam, enkulturasi
nilai budaya Jawa Islam, dan nilai budaya Jawa Islam di tengah modernitas. Pada
bagaia VI membahas mengenai aqidah islam dan ritual budaya dalam umat Islam
Jawa. Pada bagian ini membahas aktualisasi nilai-nilai Islam, dan islam dan
budaya lokal.
2.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
dalam buku ini adalah buku ini menjelaskan interelasi Islam dam kebudayaan Jawa
sangat komprehensif, sehingga pembaca merasa menemukan sesuatu hal yang baru
yang selama ini belum terungkap dalam buku-buku lainnya. Selain itu juga
menambah wawasan mengenai kebudayaan jawa yang dipengaruhi oleh masuknya Islam
begitu juga sebaliknya, adanya saling mempengaruhi antara keduanya. Buku ini
cocok untuk mahasiswa dan dapat dijadikan refrensi utama dalam perkuliahan.
Adapun kelemahan buku ini yaitu buku ini tidak bisa dinikmati khalayak umum
yang kurang mengetahui pondasi awal dalam Budaya dan Agama Islam karena
ditakutkan akan salah persepsi dalam pemaknaan, buku ini menggunakan bahasa
yang bisa dikatakan tinggi untuk orang awam.
3.
Saran
Saran yang
diberikan yaitu buku ini direvisi dengan contoh kebudayaan yang baru yang
sekarang terjadi di Jawa sehingga dalam pemahaman dan pemaknaan bisa lebih
mengena pada tujuan yang penulis harapkan. Buku ini harus bisa dinikmati oleh
semua kalangan baik akademisi maupun orang awam.
Atas masuknya Islam di pulau Jawa menambah khasanah tersendiri bagi budaya Jawa yang biasa disebut dengan Islam Kejawen. (ZIZAH NURHANA-09410242)
BalasHapusKHUNAFAUNNISA(06410102)
BalasHapusHubungan islam dan budaya jawa dapat ikatakan sebagai kedua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan; yang secara bersama-sama menentukan nilai mata uang tersebut. Pada satu sisi, islam yang datan berkembang dijawa dipengaruhi oleh kultur atau budaya jawa. Sementara itu, pada sisi yang lain, budaya jawa makin dipercaya oleh khasanah ilam. Dengan demikian, perpaduan antara keduanya menampakkan atau melahirkan cirri yang khas sebagai budaya yang singkretis, yakni islam kejawen (agama islam yang bercorak keagamaan). Pada titik inilah terjadi semacam “simbiosis mutualisme” antara islam dan budaya jawa. Keduanya (yang kemudian bergabung menjadi satu) dapat berkembang dan dapat diterima oleh masyarakat jawa tanpa menimbulkan friksi dan ketegangan. Padahal antara keduanya sesungguhnya terdapat beberapa celah yang sangat memungkinkan untuk saling berkonfrontasi
(Vita Nur Hidayati 09410017)
BalasHapusSalah satu cara yang digunakan wali songo dalam menyebarkan agama Islam di pulau jawa adalah menggunakan kebudayaan jawa. Bisa dari lagu macapat, alat musik seperti gamelan, dll.
Novita Rahmawati (09410183)
BalasHapusAgama dan kebudayaan merupakan petunjuk bertindak, namun keduanya memiliki perbedaan. Petunjuk agama dari Tuhan dan petunjuk budaya dari kesepakatan manusia. Hubungan agama dan kebudayaan dapat digambarkan sebagai hubungan yang berlangsung secara timbal balik (bersifat dialogis). Hubungan agama dan kebudayaan dapat menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi. Hal ini pulalah yang terjadi pada agama Islam dengan kebudayaan Jawa.