Kamis, 22 Maret 2012

Islam & Kebudayaan Jawa


NAMA: SADAM FAJAR SHODIQ
NIM: 09410239



RESENSI BUKU
IDENTITAS BUKU
Judul Buku                  : Islam & Kebudayaan Jawa
Penulis                         : Abdul Kamil, Abdurrahman Mas’ud, Amin Syukur, dkk.
Editor                          : M. Darori Amin
Penerbit                       : Gama Media
Kota Terbit                  : Yogyakarta
Tahun Terbit                : 2000
Cetakan Ke-                : 1
Jumlah Halaman          : 312 Halaman + xii
1.    Deskripsi Buku
Islam dan budaya jawa adalah dua entitas yang berbeda. Namun dalam kenyataannya, keduanya dapat hidup berdampingan secara damai. Masuknya Islam ke tanah Jawa itu sendiri terbukti tidak menimbulkan berbagai ketegangan-ketegangan yang cukup berarti. Bahkan lebih dari itu, keduanya saling terbuka untuk berinteraksi dan interelasi pada tataran nilai dan budaya.
Ada banyak kemungkinan yang terjadi dalam sebuah mekanisme interelasi. Islam mempengaruhi kebudayaan Jawa, Islam dipengaruhi Jawa ataukah Islam dan Jawa saling mempengaruhi. Maka yang sebenarnya tengah terjadi adalah Islamisasi kultur Jawa ataukah  Jawanisasi Kultur Islam.
Tulisan-tulisan dalam buku ini mencoba memotret dan menguak adanya kekaburan interelasi tersebut. Dimulai dari situasi Jawa pada masa Pra-Islam, sejarah masuknya Islam di tanah Jawa, sampai interelasi yang terjadi pada keduanya secara runtut dan komprehensif. Meskipun Islam datang ke kepulauan Nusantara, termasuk relatif lebih lambat dari pada kawasan-kawasan lain, tetapi dengan tanpa goncangan yang berarti agama tersebut dapat diterima oleh penduduknya.
Ada dua hal yang perlu dicatat sehubungan adanya islamisasi di jawa. Pertama, agama hindu, budha, dan kepercayaan lama yang berkembang lebih dahulu jika dibanding dengan agama Islam . agama hindu budha dipeluk oleh elit kerajaan, sedangkan kepercayaan asli yang bertumpu pada animisme dipeluk oleh orang awam. Walaupun ketiganya berbeda, tetapi semuanya bertumpu pada suatu titik Semuanya kental dengan nuansa mistik dan berusaha mencari sungkan paraning dumadi dan mendambakan manunggaling kawula gusti. Kedua meskipun masih diperdebatkan kapan Islam masuk jawa, tetapi islamisasi besar-besaran baru terjadi pada abad ke-15 dan ke-16 dengan ditandai jatuhnya Majapahit, kerajaan hindu jawa, pada tahun 1478, dan berdirinya Demak, kerajaan Islam jawa pertama. Dengan demikian islamisasi besar-besaran di jawa terjadi justru pada saat dunia Islam mengalami kemunduran dalam banyak hal.
Dalam buku ini terdapat 6 (enam) tema pokok yaitu budaya dan kepercayaan jawa masa Pra-Islam, sejarah masuknya Islam di Jawa, Religiusitas Masayakat Jawa, Interelasi Nilai Jawa dan Islam, dinamika nilai Jawa Islam dan tantangan, dan aqidah islam dan ritul budaya dalam umat Islam Jawa. Dari ke-enam tema tersebut di dalamnya terdapat bagian-bagian pembahasan yang lebih sepesifik.
Pada bagian I mengenai budaya dan kepercayaan Jawa pra-Islam. Dalam bagian ini membahas kepercayaan-kepercayaan yang dianaut masa sebelum masuknya Islam ke tanah Jawa, seperti animisme dan dinamisme. Selain itu juga membahas masuknya hindu yang pertama di Jawa, kepercayaan Jawa pada masa Hindu-Budha, budaya Jawa pada masa Hindu-Budha. Banyak sekali budaya-budaya yang berkembang pada masa Hindu-Budha ini yang masih dilakukan oleh orang Islam pada saat ini.
Pada bagian II mengenai sejarah masuknya Islam di Jawa. Dalam bagian ini membahas bukti pertama Islam di Jawa seperti makam, masjid, ragam hias, dan tata kota. Selain itu juga membahas tokoh pembawa Islam di Jawa, dan alur penyebaran Islam di Jawa. Pada bagian III membahas mengenai religiusitas masyarakat Jawa. Bagian ini membahas tentang alam numinus dan dunia, kesatuan numinus antara masyarakat, alam, dan alam Adikodrati, tempat untuk mencapai keselamatan, raja sebagai pemusatan kekuasaan kosmis, dan keraton sebagai pusat kerajaan Numinus. Tujuan resmi terakhir usaha-usaha mistik jawa adalah pencapaian kesauan hamba dengan Tuhan. Dalam tulisan selanjutnya membahas mengenai Sinkretisme dalam masyarakat Jawa, pembahasannya mengenai munculnya Islam sinkretik dalam mayarakat Jawa, praktek-praktek sinkretisme dalam masyarakat Jawa.
Bagian IV membahas mengenai interelasi nilai Jawa dan Islam dalam aspek kepercayaan dan ritual, korelasi Islam dan Jawa dalam bidang sastra, aspek Islam dan sastra Jawa, interelasi nilai Islam dan Islam dalam pewayangan, interelasi Islam dalam arsitektur Jawa, dan hubungan budaya Jawa dan Islam pengaruhnya terhadap politik di Indonesia, pesantern dan walisongo: sebuah interaksi dalam dunia pendidikan, dan interelasi nilai Jawa dan Islam perspektif ekonomi.
Pada bagian V memebahas mengenai dinamika nilai jawa Islam dan tantangan modernitas seperti perpaduan nilai budaya jawa dan Islam, isi dan wujud budaya Islam, enkulturasi nilai budaya Jawa Islam, dan nilai budaya Jawa Islam di tengah modernitas. Pada bagaia VI membahas mengenai aqidah islam dan ritual budaya dalam umat Islam Jawa. Pada bagian ini membahas aktualisasi nilai-nilai Islam, dan islam dan budaya lokal.
2.    Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dalam buku ini adalah buku ini menjelaskan interelasi Islam dam kebudayaan Jawa sangat komprehensif, sehingga pembaca merasa menemukan sesuatu hal yang baru yang selama ini belum terungkap dalam buku-buku lainnya. Selain itu juga menambah wawasan mengenai kebudayaan jawa yang dipengaruhi oleh masuknya Islam begitu juga sebaliknya, adanya saling mempengaruhi antara keduanya. Buku ini cocok untuk mahasiswa dan dapat dijadikan refrensi utama dalam perkuliahan. Adapun kelemahan buku ini yaitu buku ini tidak bisa dinikmati khalayak umum yang kurang mengetahui pondasi awal dalam Budaya dan Agama Islam karena ditakutkan akan salah persepsi dalam pemaknaan, buku ini menggunakan bahasa yang bisa dikatakan tinggi untuk orang awam.
3.    Saran
Saran yang diberikan yaitu buku ini direvisi dengan contoh kebudayaan yang baru yang sekarang terjadi di Jawa sehingga dalam pemahaman dan pemaknaan bisa lebih mengena pada tujuan yang penulis harapkan. Buku ini harus bisa dinikmati oleh semua kalangan baik akademisi maupun orang awam.

4 komentar:

  1. Atas masuknya Islam di pulau Jawa menambah khasanah tersendiri bagi budaya Jawa yang biasa disebut dengan Islam Kejawen. (ZIZAH NURHANA-09410242)

    BalasHapus
  2. KHUNAFAUNNISA(06410102)
    Hubungan islam dan budaya jawa dapat ikatakan sebagai kedua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan; yang secara bersama-sama menentukan nilai mata uang tersebut. Pada satu sisi, islam yang datan berkembang dijawa dipengaruhi oleh kultur atau budaya jawa. Sementara itu, pada sisi yang lain, budaya jawa makin dipercaya oleh khasanah ilam. Dengan demikian, perpaduan antara keduanya menampakkan atau melahirkan cirri yang khas sebagai budaya yang singkretis, yakni islam kejawen (agama islam yang bercorak keagamaan). Pada titik inilah terjadi semacam “simbiosis mutualisme” antara islam dan budaya jawa. Keduanya (yang kemudian bergabung menjadi satu) dapat berkembang dan dapat diterima oleh masyarakat jawa tanpa menimbulkan friksi dan ketegangan. Padahal antara keduanya sesungguhnya terdapat beberapa celah yang sangat memungkinkan untuk saling berkonfrontasi

    BalasHapus
  3. (Vita Nur Hidayati 09410017)
    Salah satu cara yang digunakan wali songo dalam menyebarkan agama Islam di pulau jawa adalah menggunakan kebudayaan jawa. Bisa dari lagu macapat, alat musik seperti gamelan, dll.

    BalasHapus
  4. Novita Rahmawati (09410183)

    Agama dan kebudayaan merupakan petunjuk bertindak, namun keduanya memiliki perbedaan. Petunjuk agama dari Tuhan dan petunjuk budaya dari kesepakatan manusia. Hubungan agama dan kebudayaan dapat digambarkan sebagai hubungan yang berlangsung secara timbal balik (bersifat dialogis). Hubungan agama dan kebudayaan dapat menyebabkan terjadinya akulturasi dan asimilasi. Hal ini pulalah yang terjadi pada agama Islam dengan kebudayaan Jawa.

    BalasHapus