Kamis, 15 Maret 2012

Pendidikan, Kebudayaan, Dan Masyarakat Madani Indonesia

Nama : Roheni
NIM 09410139


Identitas Buku
Ø  Judul buku                 : Pendidikan, Kebudayaan, Dan Masyarakat Madani Indonesia
Ø  Nama pengarang       : Prof. Dr. H. A. R. Tillar, M.Sc. Ed.
Ø  Penerbit                      : PT Remaja Rosdakarya
Ø  Tahun terbit                : 2002
Ø  Tempat terbit              : Bandung
Ø  Tebal buku                 : 252 halaman



PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA
           
            Buku Pendidikan, Kebudayaan Dan Masyarakat Madani yang ditulis oleh  Prof. Dr. H. A. R. Tillar, M.Sc. Ed ini lebih mendalam membahas tentang pendidikan yang dipadukan dengan kebudayaan, dan bagaimana pendidikan dalam kebudayaan itu.
Pendidikan dalam arti yang luas, memegang peranan sangat strategis dalam setiap masyarakat dan kebudayaan. Suatu masyarakat mempunyai  keteraturan yang diikat oleh masyarakat itu. Kebudayaan adalah jiwanya suatu masyarakat, karena kebudayaan itulah yang menghidupi masyarakat dengan nilai-nilai yang dimilikinya. Nilai-nilai itulah yang tlah hidup, menghidupi dan mengarahkan kehidupan masyarakatnya kini dan masa depan. Kebudayaan adalah suatu kekuatan, dan vital suatu masyarakat,  karena didukung oleh pribadi-pribadi yang dinamis sebagai actor-aktor kebudayaan. Actor-aktor tersebut dikembangkan  dan dibina oleh proses pendidikan. tidak mengherankan apabila pendidikan menjadi ajang rebutan  dalam masyarakat modern, karena lembaga-lembaga pendidikan adalah dapur masa depan suatu masyarakat dan bangsa. Lembaga-lemaga pendidikan menjadi area perebutan pengaruh dari kelompok-kelompok masyarakat untuk kepentingan kelompoknya.
            Pendidikan, masyarakat, kebudayaan, merupakan suatu tripartit tunggal dimana kebudayaan merupakan dasarnya, masyarakat menyediakan sarana, dan proses pendidikan meripakan  kegiatan untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang mengikat kehidupan bersama dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan tidak boleh dilepaskan dari kebudayaan dan masyarakat sebagai pemilik kebudayaan itu.
            Kebudayaan nasional Indonesia, yang telah ada atau yang sedang kita bentuk, haruslah menjadi dasar pendidikan nasional kita. Pendidikan nasional hanya dapat hidup dalam realitas kehidupan masyarakat kita yang bhineka. Kebijakan-kebijakan pendidikan nasional kita haruslah bertolak dari premis ini. Inilah prawacana yang menjadi focus dalam pembahasan didalam buku ini.
            Dari prawacana diatas, buku ini lebih dulu membahas tentang hakekat pendidikan, dimana hakekat pendidikan ini merupakan awal dalam menciptakan masyarakat madani. Adapun hakekat pendidikan yang dibahas didalam buku ini adalah hakekat pendidikan yang dilihat dari berbagai pendekatan, salah satunya dalah pendekatan epistimologis yaitu pendekatan yang menjadi masalah ialah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut berusaha mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangun ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan.
Setelah membahass tentang hakekat pendidikan, buku ini membahas tentang hakekat kebudayaan. Adapun hakekat kebudayaan yang dibahas dalam buku ini yaitu menurut pandangan Ki Hajara Dewantara yang merupakan bapak pembangunan pendidikan nasional, konsep Ki Hajar Dewantara ini dikenal sebagai Teori Trikon yang menyatakan bahwa kebudayaan  berarti buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu alam dan zaman. Dalam perjuangan tersebut terbukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Rumusan tersebut mengandung beberapa hal penting yaitu : 1) kebudayaan selalu bersifat kebangsaan dan mewujudkan  sifat atau watak kepribadian bangsa. Inilah sifat kemerdekaan kebangsaan dalam arti cultural. 2) tiap-tiap kebudayaan menunjukkan  keindahan dan tingginya adat kemanusiaan pada hidup masing-masing bangsa yang memilikinya. 3) tiap-tiap kebudayaan sebagai buah kemenangan manusia terhadap kekuatan alam dan zaman selalu memudahkan dan melancarkan hidupnya serta member alat-alat baru untuk meneruskan kemajuan hidup dan memudahkan  serta memajukan serta mempertinggi taraf kehidupan.
Inilah dasar untuk mengetahui bagaimana peran pendidikan dalam kebudayaan maupun peran kebudayaan dalam pendidikan. yang mana kedua bahasan ini juga dijelaskan didalam buku ini, adapun peran pendidikan dalam kebudayaan atau dengan kata lain pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, maka dalam perkembangan ilmu pengetahuan telah muncul dengan apa yang dikenal sebagai antropologi pendidikan.  sedangkan kebudayaan dalam pendidikan adalah  pendidikan sebagian  dari proses pembudayaan.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. pendidikan yang baik akan memunculkan budaya yang baik pula,,,-desy.R_

    BalasHapus
  3. budaya yang baik akan menciptakan pendidikan yang baik pula...

    BalasHapus