RESENSI
Nama : Dina Faizah
NIM : 09410129
PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA
Prof.
Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed,
Identitas
Buku
Judul
Buku : Pendidikan, Kebudayaan, dan
Masyarakat Madani Indonesia
Penulis : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed,
Tahun Terbit : 1999
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Tempat Terbit : Bandung
Tebal Buku : 252 Halaman
Isi
Buku :
Buku
berjudul Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia karya Prof.
Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed ini mengulas mengenai proses pendidikan sebagai
pemanusiaan manusia berbudaya Indonesia yang interaktif berkesinambungan dan
konsentris artinya yang berakar pada budaya bangsa dalam membawa manusia dan
masyarakat Indonesia ke dalam suatu masyarakat madani Indonesia memasuki
pergaulan bangsa-bangsa di dunia yang terbuka. Selanjutnya dibahas pula hakikat
pendidikan, hakikat kebudayaan, berbagai kaitan antara pendidikan dan
kebudayaan serta berbagai teori dan persepsi mengenai hubungan antara proses
pendidikan dan kebudayaan.
Pada
bab I berisi tentang hakikat pendidikan yang meliputi berbagai pendekatan yaitu
pendekatan reduksionisme dan pendekatan holistik integratif. Pada pendekatan
reduksionisme membicarakan tentang pendekatan pedagogis, filosofis, religious,
psikologis, negativis, sosiologis. Sedangkan pendekatan holistik integratif
mempunyai beberapa rumusan operasional mengenai hakikat pendidikan yaitu
pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan, eksistensi manusia yang
memasyarakat, proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya, serta proses
bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang.
Bab
II mengulas tentang hakikat kebudayaan. Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan
sebagai “keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan
belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.” Bab III
mengulas tentang pendidikan dalam kebudayaan meliputi kepribadian dalam proses
kebudayaan, transmisi kebudayaan, dan pendidikan dalam proses pembudayaan.
Peranan pendidikan di dalam kebudayaan dapat kita lihat dengan nyata di dalam
perkembangan kepribadian manusia. Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan.
Transmisi kebudayaan artinya kebudayaan itu ditransmisikan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Di dalam proses pembudayaan terdapat pengertian seperti
inovasi, focus, krisis, dan sebagainya.
Bab
IV mengulas tentang kebudayaan dalam pendidikan meliputi konsep taman siswa,
beberapa pandangan kontemporer, dan pendidikan budi pekerti. Kebudayaan dalam
arti terbatas seperti pendidikan seni, pendidikan bahasa dan sastra, pendidikan
budi pekerti, juga yang lebih mendasar ialah kembali kepada paradigm semula
mengenai pendidikan nasional kita yaitu mendasarkan pendidikan nasional kepada
kebudayaan nasional.
Bab
V mengulas tentang pendidikan kebudayaan meliputi modalitas dan kelembagaan
pendidikan, kebudayaan nasional dan proses pendidikan, wujud dan tujuan
kebudayaan nasional, bahasa Indonesiasebagai bahasa nasional dan pengembangan
bahasa daerah, daya cipta dan perkembangan kebudayaan. Bab VI mengulas tentang
kebudayaan pendidikan yang meliputi peringatan Jerome Bruner, beberapa budaya
praksis pendidikan di Indonesia, budaya administrasi dan manajemen pendidikan
nasional, serta administrasi dan manajemen pendidikan yang bertumpu pada
lembaga sekolah.
Bab
VII mengulas tentang manusia berpendidikan dan manusia berbudaya meliputi
manusia berpendidikan dan manuisa berbudaya, mencari konsep manusia Indonesia,
pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, rumusan Ki Hajar Dewantara, rumusan
M. Sjafei ruang pendidik INS Kayutanam, tujuan pendidikan nasional, serta
praksis pendidikan : membentuk manusia Indonesia berpendidikan dan berbudaya. Bab
VIII mengulas tentang masyarakat madani Indonesia meliputi kekuatan-kekuatan
global yang mengubah dunia, apakah masyarakat madani itu, hak asasi manusia,
hak asasi manusia di Indonesia, dan masyarkat madani di Indonesia.
Bab
IX mengulas tentang pendidikan untuk masyarakat madani Indonesia meliputi
paradigma baru pendidikan dalam membangun masyarakat madani di Indonesia,
strategi reformasi pendidikan nasional, hasil yang diharapkan dari pendidikan
nasional untuk membangun masyarakat madani Indonesia.
Kelebihan
dan Kekurangan :
Kelebihan
dari buku ini adalah bahasanya mudah dicerna dan mudah dipahami. Sehingga
memudahkan para pembaca dalam memahami isi kandungan buku tersebut. Selain itu
buku ini juga memberikan pengertian mengenai hakikat pendidikan dan kebudayaan
secara mendalam.
Kekurangan
dari buku ini adalah kurangnya strategi yang lebih detail dalam mengungkap
segala masalah yang ada di dalamnya. Selain itu, buku ini lebih mengarah kepada
perubahan secara total pendidikan yang ada di Indonesia. Namun, hal tersebut
tentu akan terasa sulit untuk diaplikasikan karena membutuhkan pengorbanan yang
besar.
nama: nika harjanti
BalasHapusnim:09410173
kebudayaan, pendidikan, dan masyarakat memang tidak dapat dipisahkan. masyarakat pasti memiliki budaya, dan pendidikan selalu disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaan setempat. pendidikan kebudayaan pada masyarakat madani di indonesia penting agar masyarakat indonesia menjadi manusia yang berbudaya. masyarakat madani adalah masyarakat yang maju dan modern, sehingga perlu adanya pendidikan kebudayaan agar masyarakat indonesia tidak terjerumus kedalam era globalisasi yang terus berkembang dan mampu merusak moral bagi yang tidak mampu memilih dan memilahnya. di Indonesia sendiri masyarakatnya sekarang sudah banyak yang terjerumus kedalam era globalisasi terutama masyarakat perkotaan, kini mereka tidak lagi mengenal apa itu namanya adat ketimuran, budaya gotongroyong, tenggangrasa dan lain sebagainya. mereka sibi dengan dunia dan urusannya masing-masing yang terus mengejar aspek material dengan cara apapun tak terkecuali dengan melakukan korupsi, bahkan bnyak yang melakukan freeseks dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
pendidikan agama dan kebudayaan perlu ditingkatkan kembali untuk membenahi moral bagsa ini. agar negara indonesia mampu dicontoh oleh negara-negara lain.
Nama: Septi Nurfadilah
BalasHapusNIM: 09410108
Masyarakat Indonesia merupakan masayarakat yang madani, hidup dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam pada tiap daerahnya. Kehidupan masyarakat madani dapat diraih dengan pendidikan yang baik yang diberikan pada masyarakatnya, walaupun hidup sebagai masyarakat yang madani masyarakat tidak bisa meninggalkan kebudayaan mereka. Karena kebudayaan itulah yang menjadi simbol atau identitas mereka di kalangan bangsa lain. Oleh karena itu, pendidikan, kebudayaan, dan juga masyarakat madini adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, mereka saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.