Senin, 09 April 2012

PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA


RESENSI
Nama   : Dina Faizah
NIM    : 09410129
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA
Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed,
Identitas Buku
Judul Buku      : Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia
Penulis             : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed,
Tahun Terbit    : 1999
Penerbit           : PT Remaja Rosdakarya
Tempat Terbit  : Bandung
Tebal Buku      : 252 Halaman
Isi Buku          :
Buku berjudul Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia karya Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed ini mengulas mengenai proses pendidikan sebagai pemanusiaan manusia berbudaya Indonesia yang interaktif berkesinambungan dan konsentris artinya yang berakar pada budaya bangsa dalam membawa manusia dan masyarakat Indonesia ke dalam suatu masyarakat madani Indonesia memasuki pergaulan bangsa-bangsa di dunia yang terbuka. Selanjutnya dibahas pula hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, berbagai kaitan antara pendidikan dan kebudayaan serta berbagai teori dan persepsi mengenai hubungan antara proses pendidikan dan kebudayaan.
Pada bab I berisi tentang hakikat pendidikan yang meliputi berbagai pendekatan yaitu pendekatan reduksionisme dan pendekatan holistik integratif. Pada pendekatan reduksionisme membicarakan tentang pendekatan pedagogis, filosofis, religious, psikologis, negativis, sosiologis. Sedangkan pendekatan holistik integratif mempunyai beberapa rumusan operasional mengenai hakikat pendidikan yaitu pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan, eksistensi manusia yang memasyarakat, proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya, serta proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang.
Bab II mengulas tentang hakikat kebudayaan. Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan sebagai “keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.” Bab III mengulas tentang pendidikan dalam kebudayaan meliputi kepribadian dalam proses kebudayaan, transmisi kebudayaan, dan pendidikan dalam proses pembudayaan. Peranan pendidikan di dalam kebudayaan dapat kita lihat dengan nyata di dalam perkembangan kepribadian manusia. Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan. Transmisi kebudayaan artinya kebudayaan itu ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di dalam proses pembudayaan terdapat pengertian seperti inovasi, focus, krisis, dan sebagainya.
Bab IV mengulas tentang kebudayaan dalam pendidikan meliputi konsep taman siswa, beberapa pandangan kontemporer, dan pendidikan budi pekerti. Kebudayaan dalam arti terbatas seperti pendidikan seni, pendidikan bahasa dan sastra, pendidikan budi pekerti, juga yang lebih mendasar ialah kembali kepada paradigm semula mengenai pendidikan nasional kita yaitu mendasarkan pendidikan nasional kepada kebudayaan nasional.
Bab V mengulas tentang pendidikan kebudayaan meliputi modalitas dan kelembagaan pendidikan, kebudayaan nasional dan proses pendidikan, wujud dan tujuan kebudayaan nasional, bahasa Indonesiasebagai bahasa nasional dan pengembangan bahasa daerah, daya cipta dan perkembangan kebudayaan. Bab VI mengulas tentang kebudayaan pendidikan yang meliputi peringatan Jerome Bruner, beberapa budaya praksis pendidikan di Indonesia, budaya administrasi dan manajemen pendidikan nasional, serta administrasi dan manajemen pendidikan yang bertumpu pada lembaga sekolah.
Bab VII mengulas tentang manusia berpendidikan dan manusia berbudaya meliputi manusia berpendidikan dan manuisa berbudaya, mencari konsep manusia Indonesia, pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, rumusan Ki Hajar Dewantara, rumusan M. Sjafei ruang pendidik INS Kayutanam, tujuan pendidikan nasional, serta praksis pendidikan : membentuk manusia Indonesia berpendidikan dan berbudaya. Bab VIII mengulas tentang masyarakat madani Indonesia meliputi kekuatan-kekuatan global yang mengubah dunia, apakah masyarakat madani itu, hak asasi manusia, hak asasi manusia di Indonesia, dan masyarkat madani di Indonesia.
Bab IX mengulas tentang pendidikan untuk masyarakat madani Indonesia meliputi paradigma baru pendidikan dalam membangun masyarakat madani di Indonesia, strategi reformasi pendidikan nasional, hasil yang diharapkan dari pendidikan nasional untuk membangun masyarakat madani Indonesia.
Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan dari buku ini adalah bahasanya mudah dicerna dan mudah dipahami. Sehingga memudahkan para pembaca dalam memahami isi kandungan buku tersebut. Selain itu buku ini juga memberikan pengertian mengenai hakikat pendidikan dan kebudayaan secara mendalam.
Kekurangan dari buku ini adalah kurangnya strategi yang lebih detail dalam mengungkap segala masalah yang ada di dalamnya. Selain itu, buku ini lebih mengarah kepada perubahan secara total pendidikan yang ada di Indonesia. Namun, hal tersebut tentu akan terasa sulit untuk diaplikasikan karena membutuhkan pengorbanan yang besar.

2 komentar:

  1. nama: nika harjanti
    nim:09410173

    kebudayaan, pendidikan, dan masyarakat memang tidak dapat dipisahkan. masyarakat pasti memiliki budaya, dan pendidikan selalu disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaan setempat. pendidikan kebudayaan pada masyarakat madani di indonesia penting agar masyarakat indonesia menjadi manusia yang berbudaya. masyarakat madani adalah masyarakat yang maju dan modern, sehingga perlu adanya pendidikan kebudayaan agar masyarakat indonesia tidak terjerumus kedalam era globalisasi yang terus berkembang dan mampu merusak moral bagi yang tidak mampu memilih dan memilahnya. di Indonesia sendiri masyarakatnya sekarang sudah banyak yang terjerumus kedalam era globalisasi terutama masyarakat perkotaan, kini mereka tidak lagi mengenal apa itu namanya adat ketimuran, budaya gotongroyong, tenggangrasa dan lain sebagainya. mereka sibi dengan dunia dan urusannya masing-masing yang terus mengejar aspek material dengan cara apapun tak terkecuali dengan melakukan korupsi, bahkan bnyak yang melakukan freeseks dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
    pendidikan agama dan kebudayaan perlu ditingkatkan kembali untuk membenahi moral bagsa ini. agar negara indonesia mampu dicontoh oleh negara-negara lain.

    BalasHapus
  2. Nama: Septi Nurfadilah
    NIM: 09410108
    Masyarakat Indonesia merupakan masayarakat yang madani, hidup dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam pada tiap daerahnya. Kehidupan masyarakat madani dapat diraih dengan pendidikan yang baik yang diberikan pada masyarakatnya, walaupun hidup sebagai masyarakat yang madani masyarakat tidak bisa meninggalkan kebudayaan mereka. Karena kebudayaan itulah yang menjadi simbol atau identitas mereka di kalangan bangsa lain. Oleh karena itu, pendidikan, kebudayaan, dan juga masyarakat madini adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, mereka saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

    BalasHapus