NAMA : ARIKA
KUSUMANINGRUM
NIM : 09410162
RESUME BUKU
Identitas Buku
Judul Buku :
Paradigma Kebudayaan Islam (Studi Kritis dan Refleksi Historis)
Penulis :
Dr. Faisal Ismail, MA
Penerbit :
Titian Ilahi Press
Tahun :1996
Kota Terbit :
Yogyakarta
Cetakan ke :
1 (Pertama)
Judul
Buku :
Buku yang berjudul
“Paradigma Kebudayaan Islam (Studi Kritis dan Refleksi Historis)” ini
menyajikan menjadi empat Bab, Untuk Bab pertama tentang “Islam dan Kebudayaan
di Indonesia”, bab kedua “Keberimanan dan Kebersenimanan, bab ketiga “Islam
moralitas dan Modernitas”, dan yang terakhir yang bab keempat adalah “Islam dan
Kebudayaan Lokal”.
Pada Bab pertama I
Tentang ISLAM DAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA disini membahas tentang ceramah yang
dikemukakan oleh WS.Rendra tentang “Keprihatinan Umat Islam Dewasa Ini”.Rendra
mengemukakan tiga point penting dalam pidatonya, yang pertama adalah mengenai
islam tidak hadie secara fungsional didalam masyarakat, dengan kata lain islam
tidak dapat memfungsikan kebesarannya dengan tidak sesuai kuantitas dan jumlah
mayoritas jumlah pemeluknya, selain itu Pada masa lalu sejarah islam gemilang ,
namun pada saat sekarang ini sudah kurang dan umat islam menjadi suatu masyarakat
yang tertutup, Menurut Rendra ketiga poin inilah yang perlu untuk direnungkan
bersama.
Selanjutnya mengenai
Fanatisme Mahzab , dimana dalam hal tersebut menimbulkan suatu pertentangan
diantara umat islam yang mana dari pertentangan tersebut masuknya unsur-unsur rezim tertentu sehingga
akan menimbulkan disintegrasi umat.
Untuk yang
selanjutnya, membahas tentang Kebudayaan Islam di Indonesia itu nol besar ,
Walaupunsekarang ini pertikaian antara mahzab sudah tidak terjadi lagi, namun
mengenai kebudayaan belum juga menggembirakan, bisa dikatakan semacam umat
islam disini kurang antusias dalam menerima kebudayaan. Sementara budaya dari
barat mulai memasuki kebudayaan umat islam. Jadi mulailah umat islam yang mulai
hidup dengan gaya barat dengan dalih modern. Budaya timur atau indonesia
bahwasanya menjujung tinggi kesopanan namun rusak dan ternodat akibat masuknya
budaya barat.
Selanjutnya aspek
lain yang menjadi penyebab krisisnya kebudayaan islam di Indonesia adalah
adanya anggapan keliru , kalangan islam yang mengasosiasikan islam hanya
sebagai “Ibadah”, pandangan semacam itu tentu saja tidak benar, bahwasanya
islam tidak hanya masalah ibadah namun mengenai masalah keduniaan (Kebudayaan).
Jadi islam sudah mencakup kehidupan dunia dan akhirat.
Strategi Kebudayaan
dan Pembaharuan dalam Islam, Himbauan A.R. Baswedan yang disampaikan,bahwa
pengembangan musium budaya islam harus dibarengi dengan gerakan kebudayaan, selain
itu generasi muda juga harus ikut dalam berperan menggerakkan kebudayaan islam
bagi pembangunan bangsa.Senada dengan Himbauan dari A.R.Baswedan, Abdul A’la
al-Maududi juga menyerukan agar digencarkan kebudayaan islam, untuk
menghidupkan kembali kebudayaan dan peradaban islam. Semua ini bisa terwujud
sesuai dengan usaha umat islam itu sendiri, mampu atau tidak itu merupakan
suatu harapan.Namun jika umat islam mampu menghidupkannya kembali kebudayaan
dan peradaban islam , maka kebudayaan Islam akan dicanangkan mulai abad 15 Hijr
merupakan awal pertanda baik.Makna kebangkitan umat islam suatu hal yang harus
diartikan dengan kebangkitan, dalam kerangka pemikiran yang seperti ini, maka
seruan Baswedan dan al-maududi sudah selayaknya mendapatkan respon dan
partisipasi dalam mewujudkan hal tersebut.
Bab II membahas
tentang AGAMA DAN KESENIAN Dalam sebuah diskusi Kuntowijoyo banyak menyoroti
masalah seni dan budaya islam di Indonesia yakni mengenai Subordinasi kesenian
kepada Agama dan akibat-akibatnya , kemiskinan dan gejala-gejalanya macetnya
kesenian islam, dan beberapa rekomendasi untuk mengembangkan kesenian islam.Adapun
segi positifnya adalah adanya landasan yang kuat untuk mengembangkan kesenian,
karena kesenian harus mengandung nilai.Segi psitifnya adalah nampaknya sosok
kebesaran agama yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia.Dimana dalam
pembahasan ini dilengkapi dengan diskusi tentang bagaimana seharusnya seniman
Muslim itu memandang sebuah seni , Bahwasanya muslim memandang, mendekati, dan
menafsirkan Tuhan, dapatkah Tuhan, malaikat dan nabi dapatkah diimajinasikan
menurut daya khayal penggambaran sang seniman?Dapatkah seorang seniman muslim
memiliki cara untuk menafsirkan sendiri mengenai Tuhan dengan cara Semau
Gue?Pada hal inilah sebenatnya sedang merefleksikan kembali pengalaman
bergaul dengan seniman.
Bab III Membahas
tentang ISLAM , MORALITAS, DAN MODERNITAS , dalam bab ini membicarakan
bagaimana posisi islam dengan pergeseran nilai-nilai moral yang terjadi di
dunia Barat, yang banyak sekali pengaruh yang dirasakan disekitar kita,
Misalnya saja model-model pakaian yang tidak sesuai dengan anjuran agama islam,
dimana pakaian ini cenderung bermodel yang membuka aurat, modelnya yang ketat
dan bisa mengundang syahat apabila dipakai oleh para kaum wanita.Ajaran islam
tentang moral tidak memerlukan redefinisi dalam menghadapi arus “Moralitas
baru” yang dewasa ini telah terjadi di Barat.Islam mempunyai sistem moral yang
lengkap dan sempurna. Yang sangat diperlukan sejak dulu sampai masa postmodern,
bahkan sampai masa mendatang. Islam memberikan sumbangan etik kepada umat
manusia kepada kehidupan yang aman, tentram, dan damai sepanjang masa.Untuk itu
dalam menerima sistem moral islam dan mempergunakanya dalam segala aspek
kehidupan manusia , maka tidak akan selalu hingar bingar untuk diributkan
mengenai masalah narkoba, pembunuhan , perampokan, dan sebagainya.
Bab IV ISLAM DAN
KEBUDAYAAN GLOBAL ini merupakan bab yang terakhir yang mana dalam Bab ini
adalah menggambarkan tentang sketsa kebangkitan Kebudayaan Islam di Andalusia
yang terjadi pada pertengahan abad 8 hingga permulaan abad 13 Masehi, umat
islam pernah mencapai puncak kejayaan. Pada masa itu baik Daulah di Timur
(Abbasiyah) yang berpusat di Baghdad maupun daulah Islam di Barat (Daulah
Umayah ) yang berpusat di Cordoba, keduanya memperlihatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan.Dan
semuanya yang itu telah memberi pengaruh yang besar terhadap berkembangnya
kebudayaan dunia, dan dari kebudayaan yang dibagun Islam inilah, barat yang
pada saat itu masih dalam keadaan terpuruk bias bangkit, dan memulai
cikal-bakal reinesancenya (yaitu masa awal kebangkitan barat).Mempelajari suatu
masa kejayaan islam bukanlah untuk dijadikan sejarah, tapi harus dijadikan
suatu pelajaran bahwasanya untuk saat ini umat islam juga bisa kembali seperti
dulu, dengan melihat masa lalu apa yang pernah dilakukan para pelaku budaya
pada masa kejayaan.
super sekaliii...
BalasHapusajaran islam tentang moral memang sudah luar biasa sekali, memberi sumbangan kode etik dalam menghadapi dunia modern. namun, sudah cukupkah sistem moral islam yang ada pada saat ini untuk menghadapi kehidupan dimasa datang? karena, pada faktanya pada saat ini banyak umat islam yang berperilaku melanggar moral.