RESENSI
Judul Buku :Pendidikan, Kebudayaan, Dan
Masyarakat Madani Indonesia
Pengarang : Prof. Dr. H. A. R Tilaar M.Sc. Ed
Penerbit : PT Rosda Karya
Tempat Terbit : Bandung
Tebal Halaman : 252
Peresensi : Retno Sulistiyaningsih
NIM :
09410165
Buku karangan
Prof. Dr. H. R. Tilaar, M. Sc. Ed yang berjudul Pendidikan, Kebudayaan, dan
Mayarakat Madani Indonesia membahas mengenai hakikat pendidikan secara umum,
kemudian kebudayaan. Bab selanjutnya menghubungkan pendidikan dalam kebudayaan,
kebudayaan dalam pendidikan kemudian pendidikan kebudayaan, kebudayaan
pendidikan, manusia berpendidikan dan manusia berbudaya, setelah itu baru
membahas mengenai masyarakat madani Indonesia dan pendidikan untuk masyarakat
madani Indonesia.
Dalam bab I membahas mengenai hakikat pendidikan secara detail. Ada
2 pendekatan yang digunakan dalam membahas pendidikan, yaitu pendekatan
reduksionisme dan pendekatan holistik integratif. Pendekatan reduksionalisme
masih dibagi lagi menjadi pendekatan pedagogis, pendekatan filosofis,
pendekatan religius, pendekatan psikologis, pendekatan negativis, pendekatan
sosiologis.
Pendidikan dalam kebudayaan membahas mengenai peranan pendidikan di
dalam pembentukan perilaku manusia. Pendidikan merupakan proses tranmisi
kebudayaan. Dan juga pendidikan itu sebagai proses pembudayaan manusia.
Dalam Bab manusia berpendidikan dan manusia berbudaya, buku ini
mengartikan bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama artinya dengan manusia
yang berbudaya. Pendidikan adalah aspek dari kebudayaan, seseorang yang telah
berkembang sesuai dengan dengan kebudayaannya adalah juga seseorang yang telah
memperoleh pendidikan yang bertujuan yang sama dengan perkembangan pribadi di
dalam kebudayaan di mana pendidikan itu berlangsung.
Secara keseluruhan buku ini sudah baik. Setiap bab yang membahas
materi dengan detail. Setiap materi membahas
secara umum kemudian mengerucut kepada persoalan yang akan ditampilkan.
Banyak referensi yang digunakan dalam membahas buku ini sehingga pembaca dapat
mempunyai pengetahuan yang luas.
Tetapi buku ini ada kekurangan juga. dalam penulisannya banyak
sekali menggunakan bahasa-bahasa asing yang beberapa kata sudah dterjemahkan
dalam bahasa Indonesia. Denagan banyak bahasa asing yang diserap dalam
penulisan buku ini maka menyebabkan pembaca akan sedikit kesulitan dalam
menyerap materi yang disampaikan oleh buku ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari penjelasan mengenai buku di atas sudah baik, karena pada dasarnya adanya hubungan antara pendidikan dan kebudayaan, sehingga keduanya mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi. Dengan pendidikan dapat melahirkan manusia yang berbudaya karena pendidikan merupakan proses tranmisi dari kebudayaan. Dan dengan kebudayaan, manusia dapat memperoleh pendidikan untuk dapat mengembangkan dirinya. Sehingga jelaslah bahwa pendidikan dan kebudayaan mempunyai peranan yang sama dalam membentuk perilaku dan pribadi manusia, sehingga nantinya mampu mengantarkan manusia menjadi pribadi yang berpendidikan dan berbudaya.
BalasHapusMungkin kiranya perlu adanya tambahan penjelasan di atas mengenai keadaan masyarakat madani di Indonesia dan bagaimana pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat madani di Indonesia. Sehingga dapat mengetahui bagaimanakah proses pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat madani di Indonesia dan nantinya dapat dikembangkan sesuai kompetensi yang dimiliki dalam masing-masing pribadi, serta mampu mengarahkan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih maju dalam hal pendidikan dan kebudayaan.
Ihda Husna Fajri (09410161)
di dalam resensi di atas, di jelaskan mengenai manusia berbudaya dan manusia berpendidikan. lalu bagaimana caranya menciptakan manusia yang berbudaya dan berpendidikan di masa modern seperti saat ini? kemudian, pertanyaan lain mengenai resensi di atas adalah, bagaimana proses pendidikan tersebut dalam membentuk perilaku manusia?
BalasHapusmulatsih (09410169)
Pendidikan, misalnya yang dilakukan di sekolah merupakan proses tranmisi kebudayaan. Dan juga pendidikan itu sebagai proses pembudayaan manusia selaras dengan peranan sekolah yang tidak hanya berstatus sebagai transmisi = penularan kebudayaan (termasuk ilmu pengetahuan), sebagai conservatory = pemelihara nilai-nilai kebudayaan; tetapi juga sebagai transformasi perubahan – pengembangan budaya.
BalasHapusNovita Rahmawati
09410183