Kamis, 05 April 2012

Paradigma Kebudayaan Islam (Studi Kritis dan Refleksi Historis)


NAMA            : ARIKA KUSUMANINGRUM
NIM                : 09410162

RESUME BUKU
Identitas Buku
            Judul Buku                  : Paradigma Kebudayaan Islam (Studi Kritis dan Refleksi Historis)
            Penulis                         : Dr. Faisal Ismail, MA
            Penerbit                       : Titian Ilahi Press
            Tahun                          :1996
            Kota Terbit                  : Yogyakarta
            Cetakan ke                  : 1 (Pertama)
Judul Buku                         :
            Buku yang berjudul “Paradigma Kebudayaan Islam (Studi Kritis dan Refleksi Historis)” ini menyajikan menjadi empat Bab, Untuk Bab pertama tentang “Islam dan Kebudayaan di Indonesia”, bab kedua “Keberimanan dan Kebersenimanan, bab ketiga “Islam moralitas dan Modernitas”, dan yang terakhir yang bab keempat adalah “Islam dan Kebudayaan Lokal”.
            Pada Bab pertama I Tentang ISLAM DAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA disini membahas tentang ceramah yang dikemukakan oleh WS.Rendra tentang “Keprihatinan Umat Islam Dewasa Ini”.Rendra mengemukakan tiga point penting dalam pidatonya, yang pertama adalah mengenai islam tidak hadie secara fungsional didalam masyarakat, dengan kata lain islam tidak dapat memfungsikan kebesarannya dengan tidak sesuai kuantitas dan jumlah mayoritas jumlah pemeluknya, selain itu Pada masa lalu sejarah islam gemilang , namun pada saat sekarang ini sudah kurang dan umat islam menjadi suatu masyarakat yang tertutup, Menurut Rendra ketiga poin inilah yang perlu untuk direnungkan bersama.
            Selanjutnya mengenai Fanatisme Mahzab , dimana dalam hal tersebut menimbulkan suatu pertentangan diantara umat islam yang mana dari pertentangan tersebut  masuknya unsur-unsur rezim tertentu sehingga akan menimbulkan disintegrasi umat.
            Untuk yang selanjutnya, membahas tentang Kebudayaan Islam di Indonesia itu nol besar , Walaupunsekarang ini pertikaian antara mahzab sudah tidak terjadi lagi, namun mengenai kebudayaan belum juga menggembirakan, bisa dikatakan semacam umat islam disini kurang antusias dalam menerima kebudayaan. Sementara budaya dari barat mulai memasuki kebudayaan umat islam. Jadi mulailah umat islam yang mulai hidup dengan gaya barat dengan dalih modern. Budaya timur atau indonesia bahwasanya menjujung tinggi kesopanan namun rusak dan ternodat akibat masuknya budaya barat.
            Selanjutnya aspek lain yang menjadi penyebab krisisnya kebudayaan islam di Indonesia adalah adanya anggapan keliru , kalangan islam yang mengasosiasikan islam hanya sebagai “Ibadah”, pandangan semacam itu tentu saja tidak benar, bahwasanya islam tidak hanya masalah ibadah namun mengenai masalah keduniaan (Kebudayaan). Jadi islam sudah mencakup kehidupan dunia dan akhirat.
            Strategi Kebudayaan dan Pembaharuan dalam Islam, Himbauan A.R. Baswedan yang disampaikan,bahwa pengembangan musium budaya islam harus dibarengi dengan gerakan kebudayaan, selain itu generasi muda juga harus ikut dalam berperan menggerakkan kebudayaan islam bagi pembangunan bangsa.Senada dengan Himbauan dari A.R.Baswedan, Abdul A’la al-Maududi juga menyerukan agar digencarkan kebudayaan islam, untuk menghidupkan kembali kebudayaan dan peradaban islam. Semua ini bisa terwujud sesuai dengan usaha umat islam itu sendiri, mampu atau tidak itu merupakan suatu harapan.Namun jika umat islam mampu menghidupkannya kembali kebudayaan dan peradaban islam , maka kebudayaan Islam akan dicanangkan mulai abad 15 Hijr merupakan awal pertanda baik.Makna kebangkitan umat islam suatu hal yang harus diartikan dengan kebangkitan, dalam kerangka pemikiran yang seperti ini, maka seruan Baswedan dan al-maududi sudah selayaknya mendapatkan respon dan partisipasi dalam mewujudkan hal tersebut.
            Bab II membahas tentang AGAMA DAN KESENIAN Dalam sebuah diskusi Kuntowijoyo banyak menyoroti masalah seni dan budaya islam di Indonesia yakni mengenai Subordinasi kesenian kepada Agama dan akibat-akibatnya , kemiskinan dan gejala-gejalanya macetnya kesenian islam, dan beberapa rekomendasi untuk mengembangkan kesenian islam.Adapun segi positifnya adalah adanya landasan yang kuat untuk mengembangkan kesenian, karena kesenian harus mengandung nilai.Segi psitifnya adalah nampaknya sosok kebesaran agama yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia.Dimana dalam pembahasan ini dilengkapi dengan diskusi tentang bagaimana seharusnya seniman Muslim itu memandang sebuah seni , Bahwasanya muslim memandang, mendekati, dan menafsirkan Tuhan, dapatkah Tuhan, malaikat dan nabi dapatkah diimajinasikan menurut daya khayal penggambaran sang seniman?Dapatkah seorang seniman muslim memiliki cara untuk menafsirkan sendiri mengenai Tuhan dengan cara Semau Gue?Pada hal inilah sebenatnya sedang merefleksikan kembali pengalaman bergaul dengan seniman.
            Bab III Membahas tentang ISLAM , MORALITAS, DAN MODERNITAS , dalam bab ini membicarakan bagaimana posisi islam dengan pergeseran nilai-nilai moral yang terjadi di dunia Barat, yang banyak sekali pengaruh yang dirasakan disekitar kita, Misalnya saja model-model pakaian yang tidak sesuai dengan anjuran agama islam, dimana pakaian ini cenderung bermodel yang membuka aurat, modelnya yang ketat dan bisa mengundang syahat apabila dipakai oleh para kaum wanita.Ajaran islam tentang moral tidak memerlukan redefinisi dalam menghadapi arus “Moralitas baru” yang dewasa ini telah terjadi di Barat.Islam mempunyai sistem moral yang lengkap dan sempurna. Yang sangat diperlukan sejak dulu sampai masa postmodern, bahkan sampai masa mendatang. Islam memberikan sumbangan etik kepada umat manusia kepada kehidupan yang aman, tentram, dan damai sepanjang masa.Untuk itu dalam menerima sistem moral islam dan mempergunakanya dalam segala aspek kehidupan manusia , maka tidak akan selalu hingar bingar untuk diributkan mengenai masalah narkoba, pembunuhan , perampokan, dan sebagainya.
            Bab IV ISLAM DAN KEBUDAYAAN GLOBAL ini merupakan bab yang terakhir yang mana dalam Bab ini adalah menggambarkan tentang sketsa kebangkitan Kebudayaan Islam di Andalusia yang terjadi pada pertengahan abad 8 hingga permulaan abad 13 Masehi, umat islam pernah mencapai puncak kejayaan. Pada masa itu baik Daulah di Timur (Abbasiyah) yang berpusat di Baghdad maupun daulah Islam di Barat (Daulah Umayah ) yang berpusat di Cordoba, keduanya memperlihatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.Dan semuanya yang itu telah memberi pengaruh yang besar terhadap berkembangnya kebudayaan dunia, dan dari kebudayaan yang dibagun Islam inilah, barat yang pada saat itu masih dalam keadaan terpuruk bias bangkit, dan memulai cikal-bakal reinesancenya (yaitu masa awal kebangkitan barat).Mempelajari suatu masa kejayaan islam bukanlah untuk dijadikan sejarah, tapi harus dijadikan suatu pelajaran bahwasanya untuk saat ini umat islam juga bisa kembali seperti dulu, dengan melihat masa lalu apa yang pernah dilakukan para pelaku budaya pada masa kejayaan.

1 komentar:

  1. super sekaliii...
    ajaran islam tentang moral memang sudah luar biasa sekali, memberi sumbangan kode etik dalam menghadapi dunia modern. namun, sudah cukupkah sistem moral islam yang ada pada saat ini untuk menghadapi kehidupan dimasa datang? karena, pada faktanya pada saat ini banyak umat islam yang berperilaku melanggar moral.

    BalasHapus