Sabtu, 14 April 2012

Mengenal Kebudayaan Islam


Judul Buku      : Mengenal Kebudayaan Islam
Penulis             : Taufiq H. Idris, BA
Penerbit           : PT Bina Ilmu
Kota Terbit      : Surabaya
Tahun Terbit    : 1983
Tebal Buku      : 126
Peresensi         : Yuni Endarwati (09410133)
PENDAHULUAN
Dalam buku ini, karena judulnya “Mengenal Kebudayaan Islam”, maka tentunya akan lebih banyak membahas tentang budaya Islam. Sedangkan seni Islam pembahasannya hanya sedikit karena seni dalam Islam termasuk dalam budaya Islam sendiri. Tetapi, walaupun demikian, buku ini tetap membahas hubungan Islam dengan berbagai aspek, seperti: Islam dan Ilmu Pengetahuan, Islam dan Filsafat, Islam dan Pemerintahan, Islam dan Ekonomi, Islam dan Sosial dan juga Islam dan Kesenian. Buku ini juga menyinggung mengenai kebudayaan Islam di beberapa negara antara lain di Jazirah Arab, Syam, Irak, Afrika, Eropa, dan Asia.
PEMBAHASAN
Untuk Bab I, pembahasan dimulai dari definisi kebudayaan, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan berbagai hal bersangkutan dengan Kebudayaan. Dari banyak pengertian yang disumbangkan oleh para ahli, buku karya Taufiq ini menyimpulkan kebudayaan sebagai manifestasi atau penjelmaan dari kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya. Adanya kebudayaan tersebut, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor geografis, bangsa dan agama. Setiap aspek yang dihasilkan oleh rasa dan pikiran manusia, maka hal tersebut menjadi bagian dari budaya, termasuk agama. Namun, jika agama itu bersifat Samawi, maka itu bukan bagian dari budaya, karena bukan hasil dari pikiran manusia, namun agama Samawi tersebut dapat berpengaruh pada Kebudayaan.
Budaya zaman dahulu dapat kita lihat dengan mengidentifikasi peninggalan-peninggalan nenek moyang yang masih tersisa. Deng peninggalan-peninggalan tersbut, kita dapat mengetahui bagaimana budaya nenek moyang kita dahulu. Dengan mempelajari sejarah budaya nenek moyang, kita dapat mengambil hikmahnya yaitu sejauh mana tingkat pemikiran manusia dalam bidang pengetahuan. Selain itu, budaya-budaya itu dapat kita ambil yang positif-positifnya, dan kita tinggalkan yang negatif. Dengan mempelajari sejarah kebudayaan, kita juga dapat mudah beradaptasi dengan masyarakat sekitar, dan dengan mudah membawa masyarakat untuk lebih maju.
Bab II. Bab ini sudah mulai masuk pada kebudayaan yang lebih spesifik pada Islam. Penulis buku ini, mengambil kesimpulan bahwa pengertian kebudayaan Islam adalah manifestasi dari kerja jiwa manusia muslim yang didasari dan mencerminkan ajaran Islam dalam arti yang seluas-luasnya. Timbulnya kebudayaan Islam, disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor internal (Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjadi sumber inspirasi bagi ummat muslim untuk berpikir dan berbuat) dan faktor eksternal (akibat atau cara pelaksanaan dari sumber yang pertama). Untuk apa kita mempelajari sejarah kebudayaan Islam? Tentunya sangatlah penting mengingat kita sendiri adalah seorang muslim. Dengan mempelajari sejarah kebudayaan Islam, buku ini memberi tahu manfaat-manfaatnya antara lain: kita akan mengetahui sejauh mana kemajuan yang diperoleh ummat islam dalam kebudayaan. Sejarah budaya Islam juga dapat menjadi cermin bagi Islam di masa depan.
Bab III. Dari bab ini, sudah mulai disinggung mengenai pandangan Islam terhadap pemikiran-pemikiran manusia dan aspek-aspek kehidupan. Pada bab ini, penulis memulai dengan Pandangan Islam terhadap Ilmu pengetahuan. Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Islam sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Hal itu sudah jelas, karena manusia dikatakan lebih mulia dibanding dengan makhluk lain karena akalnya. Dan akalnya itu lah berfungsi untuk mencari sebanyak-banyaknya ilmu yang nantinya berpengaruh pada keagamaan manusia. Oleh karenanya, Islam melarang bertaqlid sehingga akal yang ia miliki akan sia-sia. Jadi menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Bab IV. Kemudian pada bab ini, penulis buku ini mencoba menjabarkan kedudukan filsafat dalam Islam. Filsafat membicarakan mengenai Tuhan, manusia dan alam. Filsafat dapat dikatakan sejalan dengan Islam, dan memiliki kedudukan yang penting. Secara konkrit positif bahwa Islam adalah pembimbing ke arah filsafat yang murni. Sejarah membuktikan, bahwa islamlah yang menjadikan ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik dan memiliki kedudukan yang terhorman di dunia. Hikmah mempelajari filsafat islam antara lain mengetahui bahwa filsafat Islam lah yang menjadi jembatan antara filsafat kunio dan filsafat pada abad kebangkitan. Selain itu, untuk membantu ummat Islam berfikir kritis namun tidak fanatik terhadap pengaruh luar.
Bab V. Penulis buku ini menjelaskan mengenai pandangan Islam terhadap pemerintahan. Menurut pandangan islam, agama dan negara tidak dapat dipisahkan. Negara merupakan wadah untuk mewujudkan cita-cita Islam. Bentuk pemerintahan yang Islami memiliki prinsip antara lain menjamin persamaan hak, keadilan, demokrasi dan musyawarah.
Bab VI.  Membahas mengenai pandangan Islam terhadap ekonomi. Islam memandang ekonomi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Asas-asas ekonomi menurut Islam diantaranya kewajiban usaha, membasmi pengangguran, mengakui hak milik, tunduk di bawah kesejahteraan sosial dan mengimani bahwa harta nikmat dari Allah.
Bab VII. Pandangan Islam terhadap masalah sosial. Tokoh muslim yang dapat kita teladani dalam kehidupan bersosial diantaranya Nabi Muhammad SAW dan beberapa sahabat-sahabatnya.
Bab VIII.  Pada bab ini, sangat menarik yang ditulis oleh penulis yang melihat kesenian dalam kacamata islam. penulis memandang bahwa kesenian adalah fitrah manusia yang merupakan anugrah dari Tuhan, oleh karenanya kesenian harus dipupuk, dibina, disalurkan dan dikembangkan sebaik-baiknya sesuai dengan tuttunan Islam. Kesenian adalah wujud dari keindahan. Penjelmaan rasa seni dapat berupa seni baca Al-Qur’an, seni suara, seni lukis, seni ukir, seni tari dan seni yang lain. Mengenai hukum kesenian, asalkan seni tersebut tidak merusak agama, merusak jiwa, merusak kehormatan, merusak harta benda dan merusak keturunan, maka seni itu tidak diharamkan.
Bab IX. Bab ini adalah yang terakhir dibahas oleh penulis dalam buku yang berjudul “Mengenal Kebudayaan Islam “. Bab ini dijelaskan mengenai perkembangan kebudayaan Islam. Beberapa negara Islam penulis sebutkan dan uraikan untuk mengetahui kebudayaan Islam di negara-negara besar Islam. Seperti Jazirah Arab, Syam, Irak, Afrika, Eropa dan Asia. Di bagian Asia, Indonesia menjadi bahan bahasan penulis dimana beberapa budaya Islam Indonesia dijelaskan. Yaitu antara lain: masjid, makam dan kesusastraan. Pembahasan mengenai kebudayaan Islam di Indonesia inilah sekaligus menjadi bahasan terakhir penulis.
v  Kelebihan buku
a.       Buku ini memberikan informasi secara ringkas dan padat dan tidak berbelit-belit.
b.      Penggunaan kosa katanya mudah dipahami.
c.       Dilengkapi dengan pelampiran bahan bacaan.
d.      Terdapat kesimpulan pokok dari semua materi yang dibahas.

v  Kekurangan buku
a.       Tidak terdapat footnote dan daftar pustaka.
b.      Tidak ada profil penulis.
c.       Materinya terlalu banyak, sehingga pembahasannya kurang maksimal.

PENUTUP
Kebudayaan Islam adalah kebiasaan turun menurun yang diwariskan kepada ummat Islam setelahnya untuk mejadi pegangan hidup. Budaya Islam meliputi banyak aspek kehidupan, misalnya aspek kesenian, politik, ekonomi, reigius dan aspek-aspek lainnya. Tetapi, tidak selamanya budaya it statis, ada juga yang bersifat dinamis dimana dikontekskan dengan perkembangan zaman.

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Setuju ddengan pendapat bahwa seni merupakan fitrah manusia. Sehingga manusia boleh mengembangkan seni sesuai fitrah yang dimiliki oleh manusia. Tetapi walaupun secara bebas manusia boleh mngekspresikan seni, manusia harus membatasinya dengan syariat yang telah ada.
    oleh (Retno Sulistiyaningsih/09410165)

    BalasHapus
  3. Saya sependapat dengan apa yang diungkapkan dalam buku ini yaitu dengan mempelajari sejarah kebudayaan Islam, kita akan mengetahui sejauh mana kemajuan yang diperoleh umat islam dalam kebudayaan. Sejarah budaya Islam juga dapat menjadi cermin bagi Islam di masa depan.
    Dengan adanya rekonstruksi kebudayaan dari masa lalu kita dapat membenahi kebudayaan khususnya kesenian yang berkembang di Indonesia sehingga kesenian tidak lagi ketinggalann jaman dengan tetap mempertahankan dasar-dasar agama Islam dalam pengembangannya, serta menjadi lebih kreatif, inovatif, dan sebagainya.

    BalasHapus
  4. saya sependapat dengan resensi yang telah dikemukakan diatas bahwasanya sejarah islam sangatlah penting untuk dipelajari,karena kita akan belajar dari kisah-kisah masa lalu yang mungkin dapat diterapkan pada masa sekarang ,namun untuk lebih mengembangkan kebudayaan islam pada zaman sekarang hendaklah jangan keluar dari nilai-nilai islam dan tetap berada dalam koridor keislaman.

    Arika Kusumaningrum/09410162

    BalasHapus